GITA NURUL CHOTIMAH
Teknik Sipil - Universitas Muhammadiyah Mataram
Sabtu, 14 Desember 2019
APRON
Apron adalah area yang digunakan pesawat untuk parkir, mengisi bahan bakar, kegiatan pemeliharaan pesawat, serta memuat dan menurunkan penumpang maupun barang. Area ini di bangun berdampingan dengan bangunan terminal untuk memudahkan kegiatan tersebut atau efisiensi.
Standard Apron
pun telah ditetapkan oleh ICAO untuk seluruh bandara di dunia. ICAO
merekomendasikan beberapa hal sebagai berikut :
Apron hendaknya
dibuat nyaman untuk bongkar muat penumpang, kargo atau pos sebaik memberikan
pelayanan kepada pesawat tanpa mengganggu traffic lainnya di aerodrome
tersebut.
Seluruh
area apron hendaknya mampu digunakan untuk expeditious handling traffic di
aerodrome tersebut pada saat traffic padat.
Setiap bagian
dari apron hendaknya dapat digunakan untuk pesawat yang akan segera ditangani
walau beberapa bagian apron memang dikhususkan untuk dipakai jika traffic padat
saja.
Slope di apron
termasuk aircraft stand taxilane dibuat agar air tidak tergenang.
Slope terbesar
pada aircraft stand adalah 1%
Setiap aircraft
stand harus memiliki jarak yang aman terhadap aircraft stand yang lain,
bangunan- bangunan didekatnya, dan benda- benda lain di apron. Berikut ini
adalah jarak aman antar aircraft stand :
Code
letter A : 3 m
Code letter B :
3 m
Code letter C :
4,5 m
Code letter D :
7,5 m
Code letter E :
7,5 m
Code letter F :
7,5 m
Untuk pesawat
dengan Code letter D,E,F jika lingkungan sekitar memungkinkan jaraknya bisa
dikurangi dengan model nose in parking. Dengan memperhatikan :
a) Terminal,
termasuk garbarata, dan nose pesawat.
b) Beberapa
stand menggunakan azimut guidance dan yang sebagian lagi menggunakan visual
docking guidance system.
TAXIWAY
Taxiway adalah Jalur tertentu pada aerodrome di darat yang ditujukan untuk taxi pesawat udara dan menjadi penyambung antara satu bagian Bandar Udara dengan bagian lainnya, termasuk :
a.Aircraft parking position taxilane. Bagian dari apron yang ditetapkan sebagaitaxiway dan ditujukan hanya untuk memberikan akses ke posisi 15tanda pesawat.
b.Apron taxiway. Bagian dari 15tanda taxiway berlokasi di apron dan ditujukan sebagai jalurtaxi melintasi apron.
c.Rapid exit taxiway. Taxiwayyang dihubungkan dengan landas pacu dengan sudut yang tajam dan dirancang untuk memungkinkan pesawat udara yang mendarat dapat dengan segera keluar dari runway pada tingkat kecepatan yang lebih tinggi dari yang biasanya dicapai di taxiway yang lain, dan oleh karena itu meminimalkan waktu penggunaan landas pacu.
RUNWAY (LANDASAN PACU)
Landas pacu adalah
sepetak lahan yang digunakan oleh pesawat
terbang untuk lepas landas atau pendaratan yang dapat
berupa aspal atau rumput. Dalam bahasa Inggris disebut runway. Nama landas pacu
diambil dari arahnya dengan pembulatan ke puluhan terdekat, contoh: 36 untuk
landas pacu yang mengarah ke 360 derajat (utara). Karena sebuah landas pacu
bisa dipakai dua arah, penamaan pun ada dua dengan selisih 18. Contoh: landas
pacu 9/27.
Apabila bandara memiliki
beberapa landas pacu dengan arah sama, akan diidentifikasi dengan penambahan
huruf L, C, dan R untuk Left, Center, dan Right (kiri, tengah, kanan) yang
ditambahkan di akhir. Contoh: landas pacu 2R/20L.
Pada
umumnya landasan pacu memiliki lapisan aspa “hotmix” dengan
identifikasi angka derajat dan arah yang dituliskan dengan huruf, serta garis
garis yang mirip dengan “zebra cross” pada
ujung ujungnya yang semakin berkurang jumlah garisnya bila menuju ke tengah
landasan yang menunjukkan saat saat pesawat harus touch down (roda roda menyentuh landasan saat
mendarat) serta take off (melandas).
Pada landasan-landasan tertentu, ujung ujung landasan yang digunakan untuk tuch
down atau take off digunakan lapisan beton, bukan aspal untuk menghindari
melelehnya aspal pada saat pesawat take off dengan kekuatan mesin penuh,
khususnya pesawat tempur yang menggunakan mekanisme afterburner sehingga
menimbulkan semburan api pada nozzle (saluran buang) mesin pesawat. Aspal yang digunakan
yang terbaik adalah aspal alam, dan yang terbaik diguanakan adalah aspal yang
dihasilkan dari negara Trinidad dan Tobago, jadi tidak menggunakan aspal hasil
olahan minyak bumi, yang mudah mencair/melunak akibat panas matahari, tekanan
dan panas yang ditimbulkan dari semburan gas buang mesin pesawat.
Pada
bagian bawah lapisan aspal digunakan lapisan batu kali bukan batu koral seperti
halnya penggunaan pengaspalan jalan raya. Landasan pacu dibuat dengan perhitungan
teknis tertentu sehinga permukaannya tetap kering sekalipun pada musim hujan
dan mencegah tergenangnya landasan yang mengakibatkan pesawat mengalami
aquaplanning terutama saat mendarat yang sangat membahayakan.
Pada tepi
kanan dan kiri serta ujung ujung landas pacu diberi lampu lampu dan tiang-tiang
navigasi yang digunakan untuk membantu navigasi terlebih lebih pada cuaca buruk
dan penerbangan malam hari.
Landas pacu bandara perintis
memiliki konstruksi yang lebih sederhana dibandingkan bandara bandara komersial
terlebih lebih di kawasan terpencil. Landasan pacu ini dikenal sebagai airstrip. Terkadang hanyalah lajur tanah yang
diperkeras yang diberi lapisan rumput dan untuk mencegah amblasnya tanah ,
digunakan lonjoran lonjoran baja atau alas marston (lapisan plat baja yang
berlubang lubang). Di Indonesia, landasan seperti ini digunakan di daerah
pedalaman Irian Jaya atau Papua. Konstruksi landas pacu seperti ini digunakan
pada masa Perang Dunia II untuk kepentingan militer karena pembuatannya lebih
praktis.
Panjang
landasan pacu bergantung pada suhu, kecepatan dan arah angin serta tekanan
udara di sekitarnya. Di daerah gurun dan di dataran tinggi, umumnya landas pacu
yang digunakan lebih panjang daripada yang umum digunakan di bandara-bandara
bahkan bandara internasional karena tekanan udara yang lebih rendah. Sebagai
contoh landas pacu di kota Doha, Qatar memiliki ukuran panjang sampai lebih
dari 5.000 meter.
Pada landasan
tertentu, dilengkapi kabel penahan pesawat untuk pendaratan (arrester cable) bahkan pelontar pesawat (catapult) terutama untuk landasan pendek dan landasan
pada kapal induk.
OBSTACLE AREA
(obstacle) adalah :setiap benda yang berdiri pada atau di atas daerah larangan terdapat halangan (obstacle restriction surface), seperti runway strip, RESA, clearway atau taxiway strip; setiap benda yang menembus (penetrate) kawasan keselamatan operasi penerbangan (obstacle limitation surface/ OLS).
Penyelenggara bandara harus menetapkan obstacle limitation surface pada aerodromenya, dan mengawasi setiap obyek yang berada pada obstacle limitation surface. Bilamana terdapat pelanggaran atau potensial pelanggaran, penyelenggara bandara harus melaporkan kepada Ditjen Perhubungan Udara dan melakukan koordinasi dengan instansi atau perusahaan yang terkait dengan obyek tersebut.
Obyek atau pendirian obyek baru yang berada di luar OLS dengan ketinggian 110 meter dari permukaan tanah atau lebih harus dilaporkan kepada Ditjen Perhubungan Udara, dan obyek atau pendirian obyek baru di luar OLS dengan ketinggian di atas 150 meter dari permukaan tanah atau lebih harus dianggap sebagai obstacle kecuali dinyatakan sebaliknya oleh Ditjen Perhubungan Udara berdasarkan suatu assessment
Air Traffic Controller, ATC
Pemandu
Lalu Lintas Udara
(bahasa Inggris: Air Traffic Controller, ATCer) atau Pemandu Lalu
Lintas Penerbangan adalah merupakan profesi/bidang pekerjaan
yang umumnya berfungsi memberikan layanan pemanduan lalu lintas di udara,
terutama terhadap lalu lintas penerbangan pesawat udara, seperti pesawat terbang, helikopter dan lainnya. Pesawat udara harus melalui
jalu-jalur penerbangan (airways) yang telah ditentukan dan sama sekali tidak diperkenankan
menyimpang dari airways [2][3] kecuali
dengan izin (clearance) dari ATC[3], ada alat bantu
navigasi di darat dan peralatan navigasi di pesawat yang dapat
dijadikan panduan agar pesawat berada pada jalur yang benar [3], ATC mengawasinya
antara lain dengan radio komunikasi antara pengawas penerbangan dengan pilot
atau penerbang dan dibantu juga dengan menggunakan radar[3], agar proses
navigasi pesawat dapat
terbantu dari titik keberangkatan hingga tujuan, demikian pula keperluan
pengamatan terhadap penerbangan. Peran Pemandu
Lalu Lintas Udara merupakan komponen penting dalam pemberian pelayanan lalu
lintas penerbangan, pencegahan agar pesawat udara tidak terlalu dekat satu dan
lainnya, pencegahan terjadinya tabrakan antar pesawat udara, pencegahan
terjadinya tabrakan antar pesawat udara dengan halangan dan rintangan yang ada
di sekitarnya selama beroperasi. ATC atau yang
disebut dengan Air Traffic Controller juga memiliki peran penting dalam efisiensi serta
kelancaran arus lalu lintas penerbangan. ATC adalah rekan kerja terdekat pilot
selama di udara, peran ATC sangat besar dalam mencapai tujuan keselamatan
penerbangan. ATC membantu pilot dalam
mengendalikan keadaan-keadaan darurat, memberikan informasi yang dibutuhkan
pilot selama penerbangan seperti informasi cuaca, informasi navigasi
penerbangan, dan informasi lalu lintas udara.
Air Traffic Controller adalah salah satu profesi termuda di dunia[4]. Seperti profesi
modern lainnya, Air Traffic Controller telah berkembang dari kesederhanaan menuju kompleksitas
& teknologi tinggi nan canggih [4]. Profesi ini tidak
ditemukan (discovered) atau diciptakan (invented), tapi berevolusi secara bertahap, didorong oleh kebutuhan[4]. Meskipun saat ini
peran Air Traffic Controller sangat dibutuhkan, masih banyak orang yang tidak
mengenal profesi Air Traffic Controller[4]. Air Traffic Controller adalah pekerjaan dengan keterampilan khusus yang
memiliki risiko tinggi dan kecepatan pengambilan keputusan ditentukan detik
perdetik (by seconds). Most controllers are proud to be an air traffic controller, dan mereka ingin
meneriakkan hal itu kepada dunia jika bisa Semua aktivitas penerbangan di dalam
ruang udara terkontrol / Controlled Airspace diharuskan
memiliki komunikasi dua arah dengan unit-unit pemanduan lalu lintas penerbangan
yang terkait, untuk mendapat otoritasi / clearance dari Air Traffic Controller, yang kemudian Air Traffic Controller akan memberikan informasi, instruksi, kepada pilot atau penerbang sehingga
tercapai tujuan keselamatan penerbangan, semua komunikasi itu dilakukan dengan
peralatan yang sesuai dan memenuhi standar yang berlaku pada masing-masing
negara. Air Traffic Controller juga merupakan salah satu media strategis untuk menjaga
kedaulatan suatu wilayah/suatu Negara.
MAWAR ANGIN
MAWAR ANGIN / WIND ROSE
Wind Rose adalah alat grafis yang digunakan oleh ahli meteorologi untuk memberikan gambaran kecepatan dan arah angin yang biasanya terdapat di lokasi tertentu. Secara historis, Wind Rose adalah pendahulu dari kompas mawar, karena tidak ada perbedaan antara arah mata angin dan angin yang bertiup dari arah tersebut. Menggunakan sistem koordinat kutub gridding, frekuensi angin selama periode waktu tertentu oleh arah angin, dengan pita warna yang menunjukkan rentang kecepatan angin. Arah bicara terpanjang menunjukkan arah angin dengan frekuensi terbesar.
Wind Rose adalah alat grafis yang digunakan oleh ahli meteorologi untuk memberikan gambaran kecepatan dan arah angin yang biasanya terdapat di lokasi tertentu. Secara historis, Wind Rose adalah pendahulu dari kompas mawar, karena tidak ada perbedaan antara arah mata angin dan angin yang bertiup dari arah tersebut. Menggunakan sistem koordinat kutub gridding, frekuensi angin selama periode waktu tertentu oleh arah angin, dengan pita warna yang menunjukkan rentang kecepatan angin. Arah bicara terpanjang menunjukkan arah angin dengan frekuensi terbesar.
Sebelum Wind Rose ada, dahulu untuk mengetahui arah dan kecepatan angin kencang, orang-orang harus memasukkan arah tersebut ke dalam peta agar pembaca tahu arah 8 angin utama (dan terkadang 8 angin setengah dan 16 angin seperempat). Tidak ada perbedaan yang dibuat antara arah mata angin dan angin yang bertiup dari arah tersebut. Utara digambarkan dengan fleur de lis.
Disajikan dalam format melingkar, Wind Rose menunjukkan frekuensi angin bertiup dari arah tertentu selama periode tertentu. Panjang masing-masing lingkaran berhubungan dengan frekuensi tiupan angin dari arah tertentu per satuan waktu. Setiap lingkaran konsentris mewakili frekuensi yang berbeda, yang berasal dari nol di pusat untuk meningkatkan frekuensi di lingkaran luar. Plot angin berisi informasi tambahan, di mana masing-masing angin dipecah menjadi arsiran warna yang menunjukkan rentang kecepatan angin. Wind Rose atau Mawar Angin biasanya menggunakan 16 arah mata angin, seperti utara (N), NNE, NE, dll., Meskipun mereka dapat dibagi menjadi sebanyak 32 arah. Dalam hal pengukuran sudut dalam derajat, Utara sesuai dengan 0 ° / 360 °, Timur ke 90 °, Selatan ke 180 ° dan Barat hingga 270 °.
Wind Rose dapat diaplikasikan untuk penentuan landasan pacu pesawat. Pesawat membutuhkan informasi arah dan kecepatan angin untuk proses pesawat terbang dan mendarat. Hal ini dikarenakan pesawat membutuhkan arah angin yang tepat agar dapat terbang secara sempurna. Weather station juga dapat mendeteksi kecepatan dan arah angin sehingga dapat digunakan untuk membuat grafis wind rose.
Langganan:
Postingan (Atom)
-
Download link nya disini
-
GAMBAR DAN GAMBARAN SPESIFIKASI TEKNIS PENGERJAAN PLESTERAN DAN ACIAN Unduh disini
-
Apron adalah area yang digunakan pesawat untuk parkir, mengisi bahan bakar, kegiatan pemeliharaan pesawat, serta memuat dan menurunkan...