Pengertian Manajemen Konstruksi
Apa itu manajemen konstruksi? Pengertian Manajemen
Konstruksi adalah ilmu yang mempelajari dan mempraktikkan aspek-aspek
terkait manajerial dan teknologi industri konstruksi. Banyak pakar menyatakan
bahwa manajemen konstruksi termasuk modal bisnis dari seorang konsultan
konstruksi untuk memberi pengarahan pada sebuah proyek pembangunan. Sehingga
seringkali pengertian manajemen konstruksi masih tumpang tindih dengan
pengertian manajemen proyek, padahal keduanya berbeda.
Dalam sebuah perusahaan atau bisnis, manajamen
konstruksi berdasarkan CMAA (Construction Management Association of America)
memiliki 7 tanggung jawab sekaligus yaitu perencanaan proyek, manajemen biaya,
waktu, administrasi kontrak termasuk juga manajamen keselamatan dan praktik
profesional.
Mengacu pada pengertian manajemen konstruksi
mengarah pada bisnis industri konstruksi untuk memberikan pelayanan yang sangat
baik dengan mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan seluruh proses rekontruksi.
Pengertian
Mutu ( Kualitas )
Mutu (kualitas) dalam kerangka ISO 9000
didefinisikan sebagai “ciri dan karakter menyeluruh dari suatu produk atau jasa
yang mempengaruhi kemampuan produk tersebut untuk memuaskan kebutuhan
tertentu”. Hal ini berarti bahwa kita harus dapat mengidentifikasikan ciri dan
karkter produk yang berhubungan dengan mutu dan kemudian membuat suatu dasar
tolok ukur dan cara pengendaliannya. Definisi ini jelas menekankan pada kepuasan pelanggan atau pemakai produk. Dalam suatu proyek gedung, pelanggan dapat berarti pemberi tugas, penyewa gedung atau masyarakat pemakai. Misalnya dari segi disain, kepuasan dapat diukur dari segi estetika, pemenuhan fungsi, keawetan bahan, keamanan, dan ketepatan waktu. Sedangkan dari segi pelaksanaan, ukurannya adalah pada kerapihan penyelesaian, integritas (sesuai gambar dan spesifikasi) pelaksanaan, tepatnya waktu penyerahan dan biaya, serta bebas cacat.
Program Penjaminan Mutu QA
Diatas telah disebutkan bahwa untuk proyek besar dan
kompleks,data yang dihasilkan dari uji coba tidak akan mencukupi keperluan
penjaminan mutu yang menyeluruh. Sebagai alternatif maka proyek harus
menyiapkan program penjaminan mutu (QA ).sama halnya dengan biaya dan jadwal
,maka pada mutu diperlukan suatu program penjaminan mutu sistematis, lengkap
dan jelas.
Suatu program mutu yang tersusun dalam dokumen
minimal meliputi hal-hal sebagai berikut :
-
Perencana sistematis yang merinci dan
yang menjabarkan langkah-langkah yang akan ditempuh untuk mencapai sasaran mutu
setiap tahap pengerjaa proyek.
-
Penyusun batasan dan kriteria
spesifikasi dan standar mutu yang akan digunakan dalam desain engineering,
pembelian material dan konstruksi.
-
Penyusunan organisasi dan pengisian
personil untuk melaksanakan kegiatan penjaminan mutu
-
Pembuatan prosedur pelaksanaan kegiatan
-
Identifikasi peralatan yang akan
digunakan
-
Identifikasi bagian kegiatan yang
memerlukan bantuan dari pihak ke tiga.
diatas telah digambarkan bagaimana
pentingnya peranan kegiatan penjaminan mutu dalam penyelenggaraan proyek.
Meskipun demikian pengalaman menunjukan masih sering dijumpai kurang terlaksana
program yang telah ada secara baik dan lengkap sehingga hasilnya pun tidak
seperti yang kita harapkan. Seringkali dijumpai adanya perbedaan substansi
program QA.
Proyek
yang dimiliki oleh perusahaan para peserta (pemilik, kontraktor, subkontraktor,
maupun rekanan produsen yang lain) dalam menghadapi situasi demikian
pertama-tama yang harus dikaji adalah program mereka masing-masing apakah dapat
memenuhi keinginan mutu pemilik proyek bila tidak diadakan penyesuaian atau
penambahan.
Kegunaan QA
A.
Bagi pemerintah
Untuk menjaga dan meyakinkan agar metode konstrksi, material,dan peralatan yang digunakan dalam pembangunan proyek.
Memberikan kesempatan pemeriksaan dan pengujian terhadap instalasi hasil proyek dari waktu ke waktu yang potensial dapat menyebabkan kerusakan dan kecelakaan.
Untuk menjaga dan meyakinkan agar metode konstrksi, material,dan peralatan yang digunakan dalam pembangunan proyek.
Memberikan kesempatan pemeriksaan dan pengujian terhadap instalasi hasil proyek dari waktu ke waktu yang potensial dapat menyebabkan kerusakan dan kecelakaan.
B.
Bagi pemilik proyek
Memberikan
kepercayaan dan keyakinan bahwa instalasi yang dibangun dapat berfungsi sesuai
yang diharapkan dalam hal keselamatan,operasi,dan produk.
Menyediakan
data hasil-hasil inspeksi, pengetesan, dan pada perbaikan pada bagian yang
spesifik dari instalasi
C.
Bagi perancang instalasi
Menjadi
umpan balik pekerjaan desain engineering dimasa depan.
D.
Bagi kontraktor
Bila
mengikuti prosedur dan spesifikasi dengan tepat dan cermat akan menghasilkan
pekerjaansekali jadi ,hal ini berarti mencegah pekerjaan ulang (rework)
Rencana inspeksi, test dan QC
Pada
umumnya rencana inspeksi, test, dan QC meliputi hal-hal sebagai berikut :
1.
Titik inspeksi dan test
Setiap titik inspeksi hendaknya ditentukan sepanjang siklus pembuatan sampai dengan instalasi .
Setiap titik inspeksi hendaknya ditentukan sepanjang siklus pembuatan sampai dengan instalasi .
2.
Mandatory hold point
Pada
ujung tahap tertentu dari proses pabrikasi atau instalasi harus diverivikasi oleh
pihak ketiga sebagai syarat untuk memenuhi ketentuan hukum dengan cara memberi
sertifikat.
3.
Standar yang akan diperlukan
Semua
standar dan krieria yang berkaitan dengan inspeksi dan test serta prosedur yang
menyertai hendaknya dicantumkan didalam program yang bersangkutan .
Pengendalian mutu konstruksi
Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada kegiatan konstruksi dalam hubungan nya dengan masalah mutu adalah sebagai berikut :
Material konstruksi
Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada kegiatan konstruksi dalam hubungan nya dengan masalah mutu adalah sebagai berikut :
Material konstruksi
Peralatan
(equipment)
Pelatihan
dan spesifikasi tenaga
Dokumen-dokumen Untuk
Pengendalian Mutu
Dalam melaksanakan pekerjaan pengendalian mutu proyek dibutuhkan beberapa dokumenpenting. Dokumen-dokumen ini menjadi acuan pengerjaan proyek sehingga pelaksanaan proyek dan hasil akhirnya sesuai dengan perencanaan. Adapun dokumen-dokumen tersebut meliputi;
Dalam melaksanakan pekerjaan pengendalian mutu proyek dibutuhkan beberapa dokumenpenting. Dokumen-dokumen ini menjadi acuan pengerjaan proyek sehingga pelaksanaan proyek dan hasil akhirnya sesuai dengan perencanaan. Adapun dokumen-dokumen tersebut meliputi;
·
Spesifikasi teknis
Spesifikasi teknis
berisikan uraian yang disusun dengan lengkap dan jelas mengenai suatu proyek
yang hendak dikerjakan sehingga bisa mencapai harapan semua pihak yang terlibat
di dalamnya.
· Gambar kerja
· Gambar kerja
Gambar kerja adalah
gambar acuan yang dipakai untuk mewujudkan ide rancangan ke dalam bentuk fisik.
Oleh karena itulah, setiap pihak yang terlibat dalam proyek harus bisa memahami
gambar kerja yang telah dibuat. Gambar kerja yang benar-benar akurat dan detail
akan sangat membantu mewujudkan sebuah proyek dengan tepat.
Gambar kerja yang dibuat oleh seorang arsitek dilengkapi pula dengan spesifikasi dan syarat teknik pengerjaan proyek yang lengkap, jelas dan teratur serta perkiraan biaya proyek dan perhitungan kuantitas proyek. Jika gambar kerja sudah diperiksa dan disetujui, barulah gambar kerja ini bisa digunakan dalam pengerjaan sebuah proyek.
Gambar kerja yang dibuat oleh seorang arsitek dilengkapi pula dengan spesifikasi dan syarat teknik pengerjaan proyek yang lengkap, jelas dan teratur serta perkiraan biaya proyek dan perhitungan kuantitas proyek. Jika gambar kerja sudah diperiksa dan disetujui, barulah gambar kerja ini bisa digunakan dalam pengerjaan sebuah proyek.
·
Rencana mutu kontrak
Dokumen ini merupakan pedoman jaminan mutu dalam pelaksanaan sebuah proyek. Dokumen ini digunakan untuk memastikan bahwa hasil akhir proyek sesuai dengan syarat-syarat teknis yang dicantumkan dan telah disepakati di dalam kontrak. Dokumen Rencana Mutu Kontrak atau RMK memang secara khusus dibuat untuk menentukan arah pengendalian proses pelaksaaan proyek sehingga didapat proyek yang berkualitas sesuai dengan harapan
Dokumen ini merupakan pedoman jaminan mutu dalam pelaksanaan sebuah proyek. Dokumen ini digunakan untuk memastikan bahwa hasil akhir proyek sesuai dengan syarat-syarat teknis yang dicantumkan dan telah disepakati di dalam kontrak. Dokumen Rencana Mutu Kontrak atau RMK memang secara khusus dibuat untuk menentukan arah pengendalian proses pelaksaaan proyek sehingga didapat proyek yang berkualitas sesuai dengan harapan
· Dokumen administrasi
Memang ada begitu banyak dokumen administrasi yang menyertai sebuah proyek. Khususnya untuk pengendalian mutu proyek, dokumen yang dibutuhkan antara lain hasil uji lapangan, request work dan catatan-catatan.
·
Instruksi teknis
Dokumen ini disusun untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam pengerjaan suatu proyek. Dokumen ini berisi petunjuk suatu proses kerja yang harus dikerjakan oleh tim-tim kerja atau kelompok-kelompok yang terlibat dalam proyek.
Dokumen ini disusun untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam pengerjaan suatu proyek. Dokumen ini berisi petunjuk suatu proses kerja yang harus dikerjakan oleh tim-tim kerja atau kelompok-kelompok yang terlibat dalam proyek.
Pengendalian Langsung
Pengendalian mutu proyek bukanlah pekerjaan yang hanya dilakukan di belakang meja. Tim pengendalian mutu juga turun langsung ke lapangan. Metode pengendalian secara langsung di lapangan dilakukan untuk mengamati proses pengerjaan yang sebenarnya terjadi di lapangan. Pengendalian langsung terhadap pelaksanaan sebuah proyek dapat diatur dengan tata cara berikut ini.
Pengendalian mutu proyek bukanlah pekerjaan yang hanya dilakukan di belakang meja. Tim pengendalian mutu juga turun langsung ke lapangan. Metode pengendalian secara langsung di lapangan dilakukan untuk mengamati proses pengerjaan yang sebenarnya terjadi di lapangan. Pengendalian langsung terhadap pelaksanaan sebuah proyek dapat diatur dengan tata cara berikut ini.
·
Pemantauan atau
monitoring
Kegiatan pemantauan dilakukan dengan kunjungan ke masing-masing bagian proyek. Kunjungan ini untuk melakukan sampling pengendalian mutu tentang pelaksanaan proyek, penyiapan peralatan dan media yang dibutuhkan, serta penggunaan anggaran biaya yang telah ditetapkan.
· Supervisi
Supervisi adalah kegiatan yang dilakukan untuk memastikan satu tahapan pada proyek telah berjalan sesuai dengan mekanisme atau pedoman yang telah ditetapkan.
· Penguatan kapasitas pengerjaan
Kegiatan ini dilakukan untuk mendorong tingkatan pencapaian pekerjaan berdasarkan batasan-batasan waktu yang telah disepakati. Selain itu, kegiatan penguatan kapasitas ini juga dilakukan untuk mendorong meningkatnya kinerja sesuai dengan tugas, fungsi dan tanggung jawab masing-masing bagian pada pengerjaan proyek.
Sumber : https://www.ilmutekniksipil.com/pengelolaan-dan-pengendalian-proyek/pengendalian-mutu-proyek
http://strong-indonesia.com/artikel/pengendalian-mutu-proyek/
Kegiatan pemantauan dilakukan dengan kunjungan ke masing-masing bagian proyek. Kunjungan ini untuk melakukan sampling pengendalian mutu tentang pelaksanaan proyek, penyiapan peralatan dan media yang dibutuhkan, serta penggunaan anggaran biaya yang telah ditetapkan.
· Supervisi
Supervisi adalah kegiatan yang dilakukan untuk memastikan satu tahapan pada proyek telah berjalan sesuai dengan mekanisme atau pedoman yang telah ditetapkan.
· Penguatan kapasitas pengerjaan
Kegiatan ini dilakukan untuk mendorong tingkatan pencapaian pekerjaan berdasarkan batasan-batasan waktu yang telah disepakati. Selain itu, kegiatan penguatan kapasitas ini juga dilakukan untuk mendorong meningkatnya kinerja sesuai dengan tugas, fungsi dan tanggung jawab masing-masing bagian pada pengerjaan proyek.
Sumber : https://www.ilmutekniksipil.com/pengelolaan-dan-pengendalian-proyek/pengendalian-mutu-proyek
http://strong-indonesia.com/artikel/pengendalian-mutu-proyek/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar