Senin, 01 April 2019

KAITAN PENGENDALIAN MUTU PROYEK DENGAN WAKTU, BIAYA, KUALITAS

Hasil gambar untuk pengertian mutu proyek


Pengertian Manajemen Konstruksi
Apa itu manajemen konstruksi? Pengertian Manajemen Konstruksi  adalah ilmu yang mempelajari dan mempraktikkan aspek-aspek terkait manajerial dan teknologi industri konstruksi. Banyak pakar menyatakan bahwa manajemen konstruksi termasuk modal bisnis dari seorang konsultan konstruksi untuk memberi pengarahan pada sebuah proyek pembangunan. Sehingga seringkali pengertian manajemen konstruksi masih tumpang tindih dengan pengertian manajemen proyek, padahal keduanya berbeda.
Dalam sebuah perusahaan atau bisnis, manajamen konstruksi berdasarkan CMAA (Construction Management Association of America) memiliki 7 tanggung jawab sekaligus yaitu perencanaan proyek, manajemen biaya, waktu, administrasi kontrak termasuk juga manajamen keselamatan dan praktik profesional.
Mengacu pada pengertian manajemen konstruksi mengarah pada bisnis industri konstruksi untuk memberikan pelayanan yang sangat baik dengan mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan seluruh proses rekontruksi.

Pengertian Mutu ( Kualitas )
Mutu (kualitas) dalam kerangka ISO 9000 didefinisikan sebagai “ciri dan karakter menyeluruh dari suatu produk atau jasa yang mempengaruhi kemampuan produk tersebut untuk memuaskan kebutuhan tertentu”. Hal ini berarti bahwa kita harus dapat mengidentifikasikan ciri dan karkter produk yang berhubungan dengan mutu dan kemudian membuat suatu dasar tolok ukur dan cara pengendaliannya.    
Definisi ini jelas menekankan pada kepuasan pelanggan atau pemakai produk. Dalam suatu proyek gedung, pelanggan dapat berarti pemberi tugas, penyewa gedung atau masyarakat pemakai. Misalnya dari segi disain, kepuasan dapat diukur dari segi estetika, pemenuhan fungsi, keawetan bahan, keamanan, dan ketepatan waktu. Sedangkan dari segi pelaksanaan, ukurannya adalah pada kerapihan penyelesaian, integritas (sesuai gambar dan spesifikasi) pelaksanaan, tepatnya waktu penyerahan dan biaya, serta bebas cacat.      


Program Penjaminan Mutu QA     


Diatas telah disebutkan bahwa untuk proyek besar dan kompleks,data yang dihasilkan dari uji coba tidak akan mencukupi keperluan penjaminan mutu yang menyeluruh. Sebagai alternatif maka proyek harus menyiapkan program penjaminan mutu (QA ).sama halnya dengan biaya dan jadwal ,maka pada mutu diperlukan suatu program penjaminan mutu sistematis, lengkap dan jelas.
 
Suatu program mutu yang tersusun dalam dokumen minimal meliputi hal-hal sebagai berikut :
-          Perencana sistematis yang merinci dan yang menjabarkan langkah-langkah yang akan ditempuh untuk mencapai sasaran mutu setiap tahap pengerjaa proyek.
-          Penyusun batasan dan kriteria spesifikasi dan standar mutu yang akan digunakan dalam desain engineering, pembelian material dan konstruksi.
-          Penyusunan organisasi dan pengisian personil untuk melaksanakan kegiatan penjaminan mutu
-          Pembuatan prosedur pelaksanaan kegiatan
-          Identifikasi peralatan yang akan digunakan
-          Identifikasi bagian kegiatan yang memerlukan bantuan dari pihak ke tiga.
Organisasi QA / QC




      diatas telah digambarkan bagaimana pentingnya peranan kegiatan penjaminan mutu dalam penyelenggaraan proyek. Meskipun demikian pengalaman menunjukan masih sering dijumpai kurang terlaksana program yang telah ada secara baik dan lengkap sehingga hasilnya pun tidak seperti yang kita harapkan. Seringkali dijumpai adanya perbedaan substansi program QA.


      Proyek yang dimiliki oleh perusahaan para peserta (pemilik, kontraktor, subkontraktor, maupun rekanan produsen yang lain) dalam menghadapi situasi demikian pertama-tama yang harus dikaji adalah program mereka masing-masing apakah dapat memenuhi keinginan mutu pemilik proyek bila tidak diadakan penyesuaian atau penambahan.
Kegunaan QA
A. Bagi pemerintah

      Untuk menjaga dan meyakinkan agar metode konstrksi, material,dan peralatan yang digunakan dalam pembangunan proyek.
      Memberikan kesempatan pemeriksaan dan pengujian terhadap instalasi hasil proyek dari waktu ke waktu yang potensial dapat menyebabkan kerusakan dan kecelakaan.
B. Bagi pemilik proyek
     Memberikan kepercayaan dan keyakinan bahwa instalasi yang dibangun dapat berfungsi sesuai yang diharapkan dalam hal keselamatan,operasi,dan produk.
     Menyediakan data hasil-hasil inspeksi, pengetesan, dan pada perbaikan pada bagian yang spesifik dari instalasi
C. Bagi perancang instalasi
     Menjadi umpan balik pekerjaan desain engineering dimasa depan.
D. Bagi kontraktor
     Bila mengikuti prosedur dan spesifikasi dengan tepat dan cermat akan menghasilkan pekerjaansekali jadi ,hal ini berarti mencegah pekerjaan ulang (rework)
Rencana inspeksi, test dan QC
Pada umumnya rencana inspeksi, test, dan QC meliputi hal-hal sebagai berikut :
1. Titik inspeksi dan test
     
      Setiap titik inspeksi hendaknya ditentukan sepanjang siklus pembuatan sampai dengan instalasi .
2. Mandatory hold point
     Pada ujung tahap tertentu dari proses pabrikasi atau instalasi harus diverivikasi oleh pihak ketiga sebagai syarat untuk memenuhi ketentuan hukum dengan cara memberi sertifikat.
3. Standar yang akan diperlukan
    Semua standar dan krieria yang berkaitan dengan inspeksi dan test serta prosedur yang menyertai hendaknya dicantumkan didalam program yang bersangkutan .
Pengendalian mutu konstruksi
           Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada kegiatan konstruksi dalam hubungan nya dengan masalah mutu adalah sebagai berikut :
Material konstruksi
Peralatan (equipment)
Pelatihan dan spesifikasi tenaga
Dokumen-dokumen Untuk Pengendalian Mutu 

    Dalam melaksanakan pekerjaan pengendalian mutu proyek dibutuhkan beberapa dokumenpenting. Dokumen-dokumen ini menjadi acuan pengerjaan proyek sehingga pelaksanaan proyek dan hasil akhirnya sesuai dengan perencanaan. Adapun dokumen-dokumen tersebut meliputi;
·         Spesifikasi teknis
Spesifikasi teknis berisikan uraian yang disusun dengan lengkap dan jelas mengenai suatu proyek yang hendak dikerjakan sehingga bisa mencapai harapan semua pihak yang terlibat di dalamnya.

·         Gambar kerja
         Gambar kerja adalah gambar acuan yang dipakai untuk mewujudkan ide rancangan ke dalam bentuk fisik. Oleh karena itulah, setiap pihak yang terlibat dalam proyek harus bisa memahami gambar kerja yang telah dibuat. Gambar kerja yang benar-benar akurat dan detail akan sangat membantu mewujudkan sebuah proyek dengan tepat.

          Gambar kerja yang dibuat oleh seorang arsitek dilengkapi pula dengan spesifikasi dan syarat teknik pengerjaan proyek yang lengkap, jelas dan teratur serta perkiraan biaya proyek dan perhitungan kuantitas proyek. Jika gambar kerja sudah diperiksa dan disetujui, barulah gambar kerja ini bisa digunakan dalam pengerjaan sebuah proyek.
·         Rencana mutu kontrak
       Dokumen ini merupakan pedoman jaminan mutu dalam pelaksanaan sebuah proyek. Dokumen ini digunakan untuk memastikan bahwa hasil akhir proyek sesuai dengan syarat-syarat teknis yang dicantumkan dan telah disepakati di dalam kontrak. Dokumen Rencana Mutu Kontrak atau RMK memang secara khusus dibuat untuk menentukan arah pengendalian proses pelaksaaan proyek sehingga didapat proyek yang berkualitas sesuai dengan harapan

·         Dokumen administrasi
       Memang ada begitu banyak dokumen administrasi yang menyertai sebuah proyek. Khususnya untuk pengendalian mutu proyek, dokumen yang dibutuhkan antara lain hasil uji lapangan, request work dan catatan-catatan.
·         Instruksi teknis
        Dokumen ini disusun untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam pengerjaan suatu proyek. Dokumen ini berisi petunjuk suatu proses kerja yang harus dikerjakan oleh tim-tim kerja atau kelompok-kelompok yang terlibat dalam proyek.
Pengendalian Langsung
     Pengendalian mutu proyek bukanlah pekerjaan yang hanya dilakukan di belakang meja. Tim pengendalian mutu juga turun langsung ke lapangan. Metode pengendalian secara langsung di lapangan dilakukan untuk mengamati proses pengerjaan yang sebenarnya terjadi di lapangan. Pengendalian langsung terhadap pelaksanaan sebuah proyek dapat diatur dengan tata cara berikut ini.
·         Pemantauan atau monitoring
       Kegiatan pemantauan dilakukan dengan kunjungan ke masing-masing bagian proyek. Kunjungan ini untuk melakukan sampling pengendalian mutu tentang pelaksanaan proyek, penyiapan peralatan dan media yang dibutuhkan, serta penggunaan anggaran biaya yang telah ditetapkan.

·         Supervisi
           Supervisi adalah kegiatan yang dilakukan untuk memastikan satu tahapan pada proyek telah berjalan sesuai dengan mekanisme atau pedoman yang telah ditetapkan.

·         Penguatan kapasitas pengerjaan
           Kegiatan ini dilakukan untuk mendorong tingkatan pencapaian pekerjaan berdasarkan batasan-batasan waktu yang telah disepakati. Selain itu, kegiatan penguatan kapasitas ini juga dilakukan untuk mendorong meningkatnya kinerja sesuai dengan tugas, fungsi dan tanggung jawab masing-masing bagian pada pengerjaan proyek.


Sumber : https://www.ilmutekniksipil.com/pengelolaan-dan-pengendalian-proyek/pengendalian-mutu-proyek 
http://strong-indonesia.com/artikel/pengendalian-mutu-proyek/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KARAKTERISTIK PESAWAT UDARA